BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah
mikroorganisme yang ada di dalam suatu
bahan sangat bervariasi, tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan kondisi
lingkungannya. Jumlah mikroorganisme dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu
sevara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan ruang
hitung dan dengan preparat olesan (Smear Count). Sedangkan secara tidak
langsung yaitu dengan turbidimetri, kimia, cara volum total, cara berat kering,
dan dengan cara plate count.
Pada percobaan ini ”perhitungan kuantitas mikroorganisme” kita akan
melakukan perhitungan jumlah bakteri dan kapang yang terdapat pada beberapa
makanan yang mungkin sering kita konsumsi setiap harinya.
Pentingnya perhitungan ini adalah untuk mengetahui secara spesifik
kemampuan mikroorganisme untuk melakukan pertumbuhan, sehingga dapat
dimanfaatkan dalam bidang farmasi. Dengan pendekatan ini, maka kita dapat
meneliti dan merencenakan pertumbuhan mikroorganisme tersebut dengan
meperhatikan sifat-sifatnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada praktikum
ini yaitu bagaimana cara menentukan jumlah angka lempeng total (ALT
) dan uji MPN dari beberapa sampel ?
C. Maksud Praktikum
Adapun maksud
pada praktikum kali ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara perhitungan kuantitas
mikroorganisme pada suatu sampel tertentu.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah :
1.
Menentukan
jumlah sel bakteri dan kapang pada sampel minuman tradisional, sarden ABC, you
C 1000, dan ponds
2.
Menentukan
adanya bakteri koliform pada sampel minuman tradisional, sarden ABC, you C 1000, dan ponds.
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat
yang dapat diambil dari praktikum yang dilakukan adalah agar kita dapat
mengetahui cara-cara dalam menentukan kuantitas dari suatu sampel dan
menyesuaikan dengan standar SNI dari badan POM sehingga sampel tersebut di atas layak untuk
dikonsumsi.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Teori Umum
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan berbagai macam
mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak
inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak masalah dalam mendiagnosis
dan pencegahan infeksi, maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah
menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora
normal kita (M. Natsir Djide, 2004).
Menghitung
mikroorganisme ada beberapa cara, yaitu:
a.
Secara
langsung.
-
Dengan ruang hitung (counting chamber).
larutan yang
akan diperiksa dimasukkan ke dalam ruang hitung harmocymeter yang telah
diketahui volumenya. Ruang hitung tersebut telah diketahui dan terbagi menjadi
25 kotak yang luas maupun volumenya telah ditentukan. Dengan menghitung
mikroorganisme yang berbeda dalam kotak-kotak tersebut dan mengalihkan dengan
volumenya, maka jmlah mikroorganisme per ml sampel dapat dihitung. Ada beberapa
keuntungan dan kelemahan menggunakan cara ini adalah sebagai berikut :
keuntungan : pelaksanaan cepat, tidak
memerlukan banyak alat.
Kelemahan : tidak dapat dibedakan mikroorganisme
yang hidup dan telah mati. Sulit
menghitung sel bakteri ukuran kecil. Sel yang berkumpul (tidak terlihat sel-sel
individu) untuk itu dibantu dengan
tween-80.
-
Dengan
preparat olesan (smear counter).
cara ini
dilakukan dengan membuat preparat dari jumlah tertentu dari larutan sampel dan
disebarkan di atas gelas obyek dan dalam luas tertentu (misalnya 1 cm2).
Selanjutnya dihutng di bawah mikroskop.
b.
Secara
tidak langsung
-
Dengan
turbidimetri.
perhitungan
mikoorganisme dilakukan dengan cara mengukur persentase yang melewati larutan
yang diperiksa. OD (Optical density) dinyatakan dengan rumus :
OD = 2 – log T
T adalah
persentase cahay yang dilewatkan.
-
Dengan
cara kimia.
cara ini
mengukur jumlah senyawa yang karakterisitik di dalam sel bakteri: Nitrogen,
DNA, dan lain-lain.
-
Dengan
cara volume total
Cara ini
dilakukan dengan mengukur volume total dari endapan sel yang telah
disentrifuge.
-
Dengan
cara berat kering.
larutan yang diperiksa
disentrifuge, kemudian endapan dikeringkan.
-
Dengan
cara Plate count.
pada metode ini
dibuat dahulu pengenceran bertingkat sampel yang akan dihitung sampai
konsentrasi tertentu dan ditanam secara tuang (puor plate) di atas medium yang
sesuai.
-
Dengan
cara Most Prebable Number (MPN).
Metode MPN
menggunakan medium cair dalam tabung reaksi, pehitungan dilakukan oeh mikroba
setelah diinkunbasi pada suhu dan waktu tertentu (Bibiana W.L, 1994).
Jumlah mikroorganisme yang ada di dalam suatu bahan
dengan saat bervariasi tergantung dari jenis bahan itu sendiri dan kondisi
lingkungan. Jumlah mikroorganisme dapat dihitung dengan beberapa cara. Untuk
menentukan jumlah bakteri dapat digunakan beberapa cara, yaitu : (Fardiaz,
1992).
1.
jumlah
bakteri secara keseluruhan (total cell count); pada cara ini dihitung semua
bakteri baik yang hidup maupun yang mati.
2.
jumlah
bakteri yang hidup (viable count); cara ini hanya menggambarkan jumlah sel yang
hidup sehingga lebih baik bila dibandingkan dengan buti.
Perhitungan
jumlah sel ada beberapa macam diantaranya adalah :
1.
Hitungan
mikroskop.
Sel
mikroba dapat langsung melalui mikroskop stetlah dikenakan pewarnaan, sejumlah
volume tertentu dari suspensi mikroba dioles rata di atas permukan kaca objek,
setelah memmbentuk filament yang luasnya tertentu pula. Setelah film dengan
diberi warna, jumlah selnya dihitung melalui mikroskop (Bibiana W.L, 1994).
2.
Hitungan
cawan.
Prinsip
metode cawan adalah jika sel jasad renik masih hidup ditambahkan pada medium
agar, maka sel jasad renik tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni
yang dapat langsung dan dihitung dnengan mata tanpa mikroskop. Metode hitung
cawan merupakan cara yang paling sensitif untuk menentukan jumlah jasad renik
karena beberapa hal yaitu : (Fardiaz, 1992).
Hanya sel yang
hidup yang dihitung, Beberapa jenis mikroba dapat dihitung sekaligus, Digunakan
untuk isolasi dan identifikasi mikroba karena koloni yang terbentuk berasal
dari satu sel mikroba dengan penampakan pertumbuhan spesifik.
B. Uraian Bahan
1.
Agar (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Agar
Nama lain : Agar-agar
Pemerian : Berkas
potongan memanjang, tipis seperti selaput dan berlekatan, atau berbentuk
keeping, serpih atau butiran; jingga lemah kekuningan, abu-abu kekuningan
sampai kuning pucat atau tidak berwarna; tidak berbau atau berbau lemah; rasa
berlendir; jika lembab liat; jika kering rapuh.
Kelarutan : Praktis
tidak larut dalam air; larut dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai
pemadat
2.
Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aethanolum
Sinonim : Etanol, alkohol
RM : C2H5OH
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak, bau
khas, rasa panas. Mudah terbakar dan memberikan warna biru tanpa asap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Sebagai antiseptik dan komposisi cat gram C.
3.
Aquadest
(Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua
destillata
Sinonim : Aquades
RM / BM : H2O
/ 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Kegunaan : Sebagai pembilas
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik.
4.
Dekstrosa
(Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Dextrosum
Nama lain : Dekstrosa,
Glukosa
RM/BM : C6H12O6 /
180,16
Pemerian : Hablur
tidak berwarna, serbuk hablur atau serbuk granul putih; tidak berbau; rasa
manis.
Kelarutan : Mudah
larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; larut dalam etanol
mendidih; sukar larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai
sumber karbohidrat
5.
Ekstrak
beef (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : Beef extrak
Sinonim : Kaldu nabati dan kaldu hewani.
Pemerian : Berbau dan berasa pada lidah.
Kelarutan : Larut dalam air dingin.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai sumber protein
6.
Laktosa
(Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : Lactosum
Nama lain : Laktosa
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar
larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai
sumber karbohidrat.
7.
Pepton
(Dirjen POM, 1995)
Nama Resmi : Pepton
Sinonim : Pepton Kering
Pemerian : Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas tidak busuk.
Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang
bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95%) P dan dalam eter P.
Kegunaan : Sebagai sumber protein
C. Uraian
Sampel
1. Pond’s Clear Solutions
Nilai SNI :
ALT Maks
102 kol/g
Jamur Negatif
Coliform <
3 APM/g
Staphylococcus aureus Negatif
Pseudomonas aeruginosa Negatif
Komposisi : Air, cyclopentasi loxane, isohexadecane,
alkohol denat, sodium chloride, phenoxyethanol, decyl glucoside, perfume,
benzylalcohol, triclosan, menthyl lactate, menthol, benzalkonium chloride,
citric acid, CI47000, C161565.
Produksi : PT. UNILEVER INDONESIA CIKARANG - INDONESIA
2. Serbuk minuman tradisional
(Jamu Kuat Lelaki)
Nilai
SNI :
ALT Maks
3.103 kol/g
MPN
E.coli <
3 APM/ml
Komposisi : Phyllanthi
herba, Hippocampus pulveratum, Leucaenae glaucae semen, Piperis retrokractum
fructus, Piperis nigrii fructus, Kaemferia rhizoma, Centellae herba, Foeneculli
fructus, Zingiberis rgizoma, Eurycomae radix, Panacis radix.
Produksi : PT. GUJATI 59 UTAMA SURAKARTA - INDONESIA
3. Sardin Saus Tomat ABC
Kaleng
Nilai
SNI :
ALT
(Termofilik Pbtk Spora) Maks
102 kol/g
MPN
Coliform <
3 APM/g
C.
perfringens Negatif
Komposisi : Ikan
Sardines, saus tomat, cabai merah, gula, bawang putih, garam, bawang merah.
Produksi : PT. INDOHAMAFISH JEMBRANA – INDONESIA
4. You C1000 water lemon
Nilai
SNI :
ALT <
3 AMP/ml
MPN
Coliform Negatif
Salmonella
Angka Kapang maks
50 kol/ml
Angka Khamir maks
50 kol/ml
Komposisi : Vitamin
C 1000 mg, 100% jus buah lemon segar, Natrium klorida, kalsium laktat,
magnesium klorida, kalium fosfat, fruktosa, gula, lemon flavour, pewarna kuning
benibana (Safflower), pengatur keasaman dan air sampai dengan 500 ml.
Produksi : PT. DJOJONEGORO C-1000 SUKABUMI - INDONESIA
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A. Alat yang Dipakai
Alat yang dipakai dalam percobaan ini adalah autoklaf, botol pengenceran,
cawan petri, enkas, erlenmeyer, handspray, inkubator, korek api, labu ukur, lampu spirtus, ose
bulat, oven, pipet tetes, rak tabung, spoit, tabung reaksi dan tabung durham.
B. Bahan yang Digunakan
Adapun
bahan yang digunakan
yaitu aquadest, alkohol, kapas,
label,
medium Laktosa
Broth (LB), medium Nutrien Agar (NA), medium Potato Dextrosa Agar (PDA), sampel Pond’s pembersih muka, sampel
Sardin Saus Tomat ABC dalam kaleng, sampel serbuk minuman tradisional (jamu
kuat lelaki), sampel You C1000 Water, dan tissue.
C. Cara Kerja
a.
Pengenceran
sampel
1.
Disiapkan
alat dan bahan, dipipet sampel sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan dalam botol
pengencer yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-1)
2.
Dari
pengenceran 10-1 dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam
botol pengencer yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-2)
3.
Dari
pengenceran 10-2 dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam
botol pengencer yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-3)
4.
Dari
pengenceran 10-3 dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam
botol pengencer yang berisi 9 ml aquadest steril (pengenceran 10-4).
b.
Pengujian
ALT Bakteri
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Diambil
3 cawan petri yang steril dan diberi etiket.
3.
Masing-masing
cawan petri diisi 1 ml sampel berdasarkan pengencerannya.
4.
Ditambahkan
10 ml medium NA kedalam cawan petri kemudian dihomogenkan, dibiarkan memadat,
diinkubasi diinkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37o C.
5.
Diamati
jumlah bakteri yang tumbuh dan dihitung nilai SPC nya.
c.
Pengujian
ALT Kapang
- Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
- Diambil 3 cawan petri yang steril dan diberi etiket masing-masing label
10-1,
10-2 dan 10-3.
- Dari botol pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3, masing-masing cawan petri diisi 1 ml sampel berdasarkan tempat/label pengencerannya.
- Ditambahkan 10 ml medium PDA kedalam cawan petri kemudian dihomogenkan, dibiarkan memadat, diinkubasi di enkas selama 3 x 24 jam.
5.
Diamati
jumlah koloni yang tumbuh dan dihitung nilai SPC nya.
BAB
IV
KAJIAN
HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil Praktikum
1. Tabel hasil pengamatan
a)
ALT
BAKTERI
No
|
Sampel
|
Pengenceran
|
|||
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Minuman
tradisional
Sarden ABC
You C1000
Pond’s
|
≠
≠
≠
≠
|
320
10
656
2
|
300
64
368
5
|
298
-
193
1
|
b)
ALT
KAPANG
No
|
Sampel
|
Pengenceran
|
|||
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Minuman
tradisional
Sarden ABC
You C1000
Pond’s
|
297
TBUD
228
-
|
260
2
380
TBUD
|
212
4
636
2
|
≠
≠
≠
≠
|
c)
MPN
No
|
Sampel
|
Pengenceran
|
|||||||
10-1
|
10-2
|
10-3
|
10-4
|
||||||
PW
|
Gel
|
PW
|
Gel
|
PW
|
Gel
|
PW
|
Gel
|
||
1.
2.
3.
4.
|
Minuman
tradisional
Sarden ABC
You C1000
Pond’s
|
≠
≠
≠
≠
|
≠
≠
≠
≠
|
+++
+++
+++
-
- -
|
+- -
+- -
-
- -
-
- -
|
+++
-
- -
+++
-
- -
|
-
- -
+-
-
-
- -
-
- -
|
+++
≠
+++
-
- -
|
-
- -
≠
-
- -
-
- -
|
Keterangan :
PW :
Perubahan warna
Gel : Gelembung
+ : Terjadi perubahan
- : Tidak terjadi perubahan
≠
: Tidak dilakukan
3. Perhitungan
ALT (Angka Lempeng Total)
a. ALT Bakteri
Syarat ALT bakteri dimana range untuk ALT bakteri 30 – 300
kol/ml
o Minuman Tradisional (Jamu
kuat lelaki)
10-2
|
10-3
|
10-4
|
320
|
300
|
298
|
Karena
ada dua yang memenuhi syarat maka dihitung perbandingan pengenceran tertinggi
dan pengenceran terendah, jika ‹ atau = 2 maka diambil rata-rata tapi jika
lebih dari 2 maka diambil pengenceran terendah.
ALT = v. n. 1 / f (tertinggi)
v. n. 1 / f (terendah)
=
1 . 298 .1 / 10-4
1. 300. 1 / 10-3
= 0,993 x 10-1
=
9,93 kol/ml
Karena hasil bagi yang diperoleh > 2 , maka yang
dilaporkan adalah pengenceran
terendah = 298 x 10-4 koloni/ml
o Sarden
10-2
|
10-3
|
10-4
|
10
|
64
|
-
|
Karena
hanya satu yang memenuhi syarat, maka pengenceran tersebut yang digunakan
ALT
= v. n. 1 /f
=
1 . 64. 1/10-3
=
64 x 103
=
6,4 x 102 koloni/ml
Nilai SNI sarden adalah 102
koloni/ml maka ALT sarden tidak memenuhi standar.
o You C 1000
10-2
|
10-3
|
10-4
|
656
|
368
|
193
|
Karena
hanya satu yang memenuhi syarat, maka pengenceran tersebut yang digunakan
ALT
= v. n. 1 /f
=
1 . 193. 1/10-4
=
193 x 104
=
1,93 x 102 koloni/ml
Nilai SNI minuman squash adalah 4 x 102
koloni/ml maka ALT minuman squash tidak memenuhi standar.
o Ponds
10-2
|
10-3
|
10-4
|
2
|
5
|
1
|
Karena
tidak ada yang memenuhi syarat dan semua dibawah range maka diambil pengenceran
terendah
ALT
= v. n. 1 /f
=
1 . 2. 1/10-2
=
64 x 102
=
2 x 102 koloni/ml
Nilai SNI pembersih wajah adalah 102
koloni/ml maka ALT ponds tidak memenuhi standar.
b. ALT Jamur
Syarat ALT bakteri dimana
range untuk ALT bakteri 30 – 300 kol/ml
o
Minuman
Tradisional
10-1
|
10-2
|
10-3
|
297
|
260
|
212
|
Karena tidak
ada yang memenuhi syarat, dan diatas range maka diambil pengenceran tertinggi
ALT = v. n. 1
/f
=
1 . 212. 1/10-3
=
212 x 103
=
2,12 x 101 koloni/ml
o
Sarden
10-1
|
10-2
|
10-3
|
TBUD
|
2
|
4
|
ALT = V . n x 1 / f
= 1 . 4 x 1/ 10-3
= 4 x 103 kol/ml
o
You
C 1000
10-1
|
10-2
|
10-3
|
228
|
380
|
636
|
Karena
tidak ada yang memenuhi syarat dan semua berada diatas range maka diambil
pengenceran tertinggi.
ALT = v. n. 1
/f
=
1 . 636. 1/10-3
=
636 x 103
=
6,36 x 101 koloni/ml
o
Ponds
10-1
|
10-2
|
10-3
|
-
|
TBUD
|
2
|
= V . n x 1 / f
= 1 . 2 x 1/ 10-3
= 2 x
103 kol/ml
B. Pembahasan
Mikroorganisme merupakan suatu individu yang sangat kecil yang sulit untuk
diamati dengan mata telanjang, dimana sumber nutrisinya berasal dari
karbohidrat untuk jamur, dan protein untuk bakteri.
Perhitungan mikroorganisme dilakukan untuk mengetahui jumlah koloni
mikroorganisme tersebut dapat berkembang dalam jangka waktu tertentu dan dengan
perlakuan tertentu, serta mengetahui kecepatan perkembang biakannya.
Perhitungan
kuantitas mikroorganisme dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah sel dalam bakteri massa sel
dan kapang.
Perhitungan
mikroorganisme dapat dilakukan dengan dua cara yaiu metode MPN dan metode SPC
di mana metode SPC ini meliputi ALT bakteri. Dalam percobaan ini sampel yang
digunakan yaitu sirup marjan, gabin dan susu bubuk.
Pada percobaan perhitungan kuantitas
mikroorganisme dilakukan sebuah pengenceran. Pengenceran dilakukan untuk
memberikan perbedaan kosentrasi awal mikroorganisme pada tiap medium untuk
memberikan variasi pertumbuhan nantinya, dimana terdapat variasi dari
kosentrasi yang tinggi hingga kosentrasi yang rendah.
Dalam
metode ALT bakteri digunakan medium
NA yang berfungsi utuk
menumbuhkan bakteri. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terlebih dahulu
dinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37o C.
Metode
MPN merupakan metode untuk meguji apakah di dalam sampel terdapat bakteri
coliform maka akan terjadi perubahan
warna dari hijau menjadi kuning dan di dalam tabung durham terdapat gas
ditandai dengan naiknya tabung durham yang disertai dengan adanya gelembung
udara. Bakteri bersifat merombak
karbohidrat melalui proses fermentasi yang menghasilkan karbondioksida dan
senyawa akohol yang bersifat asam sehingga warna medium berubah menjadi kuning.
Syarat untuk menghitung koloni pada cawan
adalah :
-
Cawan yang dipilih da dihitung adalah yang
mengandung jumlah koloni antara 30 – 300.
-
Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu
merupakan suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan
dapat dihitung sebagai satu koloni.
-
Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai
suatu garis tebal dihitung sebagai satu koloni.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
-
Jumlah
koloni bakteri pada uji ALT bakteri pada sampel you C-1000 adalah 10-2.
-
Jumlah
koloni bakteri pada uji ALT kapang
pada sampel you C-1000
adalah 10-4.
-
Nilai
3 3 3 maka nilai MPN › 1000 MPN/gr.
B. Saran
Sebaiknya waktu
yang digunakan didalam laboratorium lebih dimaksimalkan agar praktikum berjalan
lebih lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz,
S.1992.Mikrobiologi Pangan I.Gramedia Pustaka Utama:Jakarta.
Bibiana
W.L.1994.Analisis Mikroba di Laboratorium.Raja Grapindo Persada:Jakarta.
Ali, A.,
Dwiyana, Z.2004.Mikrobiologi Dasar. Tim Proyek Program
Semi-Que Jurusan FMIPA UNM:Makassar.
Dirjen
POM. 1979.Farmakope Indonesia Edisi III.DepKes RI:Jakarta.
Rusli.2004.Mikrobiologi Farmasi Dasar.Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fak. Farmasi
UMI:Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar