BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu yang
mempelajari bentuk, sifat, kehidupan, penyebaran dan manfaat jasad hidup
termasuk mikroba yang lebih lazim disebut dengan mikrobiologi yang di dalamnya
mencakup satu kelompok besar jasad hidup yang mempunyai bentuk dan ukuran
sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda dengan jasad lain umumnya. Seperti
bakteri yang memiliki salah satu sifat penting adalah kemampuan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi struktur internal yaitu endospora.
Bakteri yang
hidup tidak berwarna, pada umumnya sangat sulit dibedakan dari lingkungan sekelilingnya. Meskipun
kontras bakteri dengan lingkungan tidak mencolok namun susunan kimianya inilah
yang menguntungkan kita, sehingga bakteri dapat diwarnai dengan tanpa mewarnai
lingkungan sekitarnya. Untuk membedakan bakteri ini, maka digunakanlah suatu
cara yang disebut sebagai pengecatan. Pengecatan disini terutama untuk memberi
warna kontras pada sel atau bagian-bagiannya sehingga menambah kontras dan
nampak lebih jelas. Selain itu, pengecatan dapat juga menunjukkan bagian-bagian
struktur sel, menunjukkan distribusi dan susunan kimia sel.
Pengenalan
beberapa metode pengecatan, merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam
mengidentifikasi bentuk morfologi pada mikroba. Pada mikroba tertentu,
Pengecatatan mikroba menjadi sangat penting bukan hanya untuk mengatahui bentuk
morfologi tumbuhan namun juga untuk mengetahuii perbedaan-perbedaan bentuk morfologi mikroba itu berdasarkan karakteristiknya dalam berikatan dengan zat
warna.
Berdasarkan uraian diatas dimana mikroorganisme dapat dibedakan dengan
metode pengecatan, maka dilakukanlah praktikum ini untuk membuktikan perbedaan
tersebut dengan melihat struktur sel mikroorganisme yang lebih sederhana.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada pratikum ini
adalah bagaimana cara mengetahui bentuk morfologi dari
bakteri dengan menggunakan metode pengecatan gram, sederhana dan negative?
C.
Maksud Praktikum
Maksud
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
dan memahami teknik pengecatan
mikroorganisme dari bakteri.
D. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu untuk mengamati morfologi bakteri
dengan menggunakan metode pengecatan gram yaitu gram positif dan gram negatif,
sederhana dan negative.
E. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat pratikum ini adalah agar kita dapat mengetahui dan mengamati perbedaan bakteri
gram positif dan gram negatif. Serta mengetahui bagaimana cara pengecetan bakteri Eschericila
coli dan Bacillus subtilis.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Teori
Umum
Mikroorganisme
sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak mengabsobsi maupun tidak
mebiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai
mikroorganisme atau latar belakangnya. Zat warna yang mengabsorbsi dan membiaskan cahaya sehingga kontras
mikroorganisme dengan sekelilingnya ditingkatkan. Penggunaan zat warna
memungkimkan pengamatan struktur sel seperti spora, flagella dan
bahan inklusi yang mengandung zat pati
dan granua fosfat. Pewarnan yang digunakan untuk melihat alah satu struktur sel
disebut pewarnaan khusus, sedangkan
pewarnaan yang digunakan untuk memilah organisme disebut pewarnaan
diferensial. Pewarnaan gram merupakan contoh pewarnaan diferensial yang mmilah bakteri menjadi dua yaitu
kelompok gram positif dan gram negatif (Lay W. Bibiana.1994).
Zat warna yang digunakan daam pewarnaan bersifat basa atau asam. Pada
zat yang basa , bagian yang berperan
dalam memberikan warna disebut kromofor
dan mempunyai muatan postif. Sebaliknya, pada zat warna asam, bagian yang
memberikan zat warna mempunyai muatan
negatif. Zat warna yang basa lebih banyak digunakan karena muatan negatif banyak ditemukan pada
dinding sel, membrane sel sitoplasma sewaktu proses pewarnaan. Muatan positif
pada zat warna basa akan berikatan dengan muatan negatif dalam sel, sehingga
mikroorganisme jeas terlihat (Lay W. Bibiana.1994).
Untuk
tujuan pengidentifikasian mikrorganisme baik melalui pemeriksaan langsung
maupun tidak langsung. Pemeriksaan
mikroskopik lapisan tipis yang dibuat dari pus, spatum, urin, fases,
cairan serebrospinal, seringkali memungkinkan ahli bakteriologi untuk
menentukan organisme penyebabnya. Arah ini terutama bermanfaat pada meningitis,
tuberkolosis paru, pada saluran kencing, penyakit kelamin, gas gengreng dan
jamur dan dapat mebantu pada kasus pneumonia difteri dan pada infeksipirulen
Pada prosedur tersebut, pengecatan gram sangat bermanfaat (Hare Robald.1993).
Untuk mempelajari morfologi, struktur, sifat-sifat kuman
untuk membantu identifikasinya kuman perlu diwarnai. Agar memperoleh hasil
pewrnaan yang baik diperhatikan
factor-faktor berikut :
-
Gelas
Alas bersih dan bebas lemak
-
Umur
biakan 18-34 jam kecuali than asam seperti Mycobacterium
tuberculosis yang tumbuhnya sangat lamba. Kuman mengalami perubahan dalam
morfologi dan strukturnya, sehingga hasil yang diperoleh kurang tepat, bila
dipakai biakan berumur lebih dari 24 jam.
-
Kualitas
zat warna. Ada zat warna yang harus
dibuat sesaat sebelum
digunakan dan ada yang
hanya dapat disimpan selama beberapa waktu.
-
tebal
tepinya sediaan. Bila sediaan
terlalu tebal atau tidak reta, maka penentrasi zat warna akan berbeda-beda (Staf Pengajar Fak.
Kedokteran., 1994).
Pengecatan negatif nerupakan cara pengecatan yang tidak
langsung. Pengecatan ini hanyalah mengecat latar belakang dimana bakteri
berada.. pada pengecatan negatif ini, sel mikroba dan nampak transparan
sedangkamn latar belakangnya nampak jelas (Pelczae.1986).
Cat bakteri adalah senyawa garam, cat ini dibagi menjadi
dua macam yaitu cat basis dan cat asam
tergantung pada muatan listrik cat.
1.
Cat
asam
Cat
yang ion catnya (khromofornya) adalah anion-anion dan kation-kationnya Na+,
K+,Ca++,NH4++. Asam pikrat adalah
zat asam yang menghasilkan khromogen nionik.
2. Cat basis
yaitu garam-garam cat yang ion-ion
(khromofornya) adalah ktion (bermuatan +) misalnya methylene blue, safranin,
dan lain-lain. Sedang anion pada umunya ialah Cl-, SO4,,
asetat dan oksalat
Untuk pengamatan morfologi sel mikroorganisme, maka seringkali
setelah pembuatan preparat usai dilakukan fiksasi diikuti oleh pewarnaan.
Fiksasi dapat dilakukan dengan cara melewatkan preparat diatas api atau
merendamnya dengan methanol. Fungsi dari fiksasi yaitu: 1) untuk mengamati
bakteri oleh karena sel bakteri lebih jelas terlihat setelah diwarnai, 2)
melekatkan bakteri pada objek gelas, 3) mematikan bakteri. (Tim Dosen
Mikrobiologi Umum.2001).
B.
Uraian Bahan
1.
Alkohol (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol/Alkohol
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau
khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala
api.
Kegunaan : Sebagai pembersih dan sebagai gram C pada pengecatan gram.
2.
Air suling (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air suling/aquadest
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pembilas.
3.
Aseton (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Aseton
RM : (CH3)2CO
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap,
bau khas, mudah terbakar
Kelarutan : Mudah bercampur dengan air, dalam etanol (95%) P, dengan eter P
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik
Kegunaan : Sebagai komposisi cat C.
4.
Amonium Okslat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi :
Amonium oksalat
Pemerian : Serbuk hablur atau hablur butiran; putih
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai komposisi cat A.
5.
Kristal Violet (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi :
Kristal violet
Pemerian :
Hablur berwarna hijau tua
Kelarutan : Sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
(95%) P dan dalam asam asetat glasial P. Larutannya berwarna lembayung tua
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai
cat utama atau gram A dalam pengecatan gram
6.
Iodium (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Iodum
Nama lain : Iodium
RM/BM : I/126,91
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilat, seperti
logam; hitam kelabu; bau khas
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang
3500 bagian air, dalam 13 bagian etanol (95%) P, dalam lebih kurang 80 bagian
gliserol P dan dalam lebih kurang 4 bagian karbondisulfida P; larut dalam
kloroform P dan dalam karbontetraklorida P
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai komposisi cat B.
7.
Metilen Biru (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Methylthionini Chloridum
Nama lain : Biru metilen
RM / BM : C₁₆H₁₈CIN₃S.3H₂O / 373,90
Pemerian :
Hablur atau serbuk hablur hijau tua,
berkilauan seperti perunggu, tidak berbau atau praktis tidak berbau. Stabil diudara; larutan dalam air dan dalam etanol berwarna biru tua
Kelarutan : Larut
dalam air dan dalam kloroform; agak sukar larut dalam etanol
Penyimpanan :
Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai cat utama dalam
pengecatan sederhana.
8.
Nigrosin (Ditjen POM, 1979)
Nigrosin terdiri dari :
- Nigrosin water
soluble
- Air suling
9.
Safranin (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Safranin
Pemerian : Serbuk
halus berwarna biru keunguan. Kelarutan : Tidak
larut dalam air, mudah larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai
komposisi cat D.
D.
Uraian Mikroba Uji
1.
Bacillus
subtilis (Pelczaer .1986)
a.
Klasifikasi
Kingdom : Procaryotae
Divisio : Schyzophyta
Class : Bacteria
Ordo : Tubacterials
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesis : Bacillus subtilis
b.
Morfologi
Sel bentuk
batang, sebagian besar motil, flagellum khas lateral. Membentuk endosporatidak
lebih dari satu sel dalam satu sporangium. Gram positif kemoorganotrop.
Metabolisme dengan respirasi sejati, fermentasi sejati, atau kedua-duanya yaitu
respirasi dan fermentasi. Aerobik sejati atau anaerobik sejati.
2. Escheriachia
coli (Pelczaer .1986)
a.
Klasifikasi
Kingdom : Procaryotae
Divisio : Gracilicutes
Class : Scotobacteria
Ordo : Eubacterials
Famili : Enterobacteriaceae
Genus :
Escherichia
Spesies : Escheriachia
coli
b.
Morfologi
Batang lurus, motil
dengan flagellum paritrikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh dengan mudah
pada medium nutrient sederhana. Laktose difermentasi oleh sebagian besar galur
dengan produksi asam dan gas.
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
- Alat yang Dipakai
Alat yang digunakan dalam
percobaa ini adalah Batang
pengaduk, Deg
gelas, Gegep
kayu,
Lampu spiritus, Mikroskop, Objek gelas, Ose bulat, Pinset dan Tabung reaksi
- Bahan yang Dipakai
Bahan yang
digunakan adalah Aquadest, Alkohol, Bacillus
subtilis, Escherichia
coli, kristal violet (Gram A), Kalium Iodida (Gram B), Etil alkohol (Gram C), Safranin
(Gram D), Methylen
blue dan Nigrosin.
C. Cara
Kerja
1.
Pengecatan
sederhana negative
a.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
b.
Diaseptikkan
meja tempat bekerja dengan alcohol 70%
c.
Dibersihkan
objek dan deck gelas dengan alcohol 70% sehingga bebas lemak
d.
Diambil
biakan murni bakteri Escherichia coli dengan ose bulat secara
aseptic, dan diletakkan diatas objek gelas
e.
Dipipet
nigrosin 1 tetes dan dicampurkan dengan biakan bakteri yang terletak di atas
objek gelas, dicampur hingga homogen dan terlihat sangat tipis.
f.
Selanjutnya
dibiarkan kering
g.
Diamati
dibaah mikroskop kemudian digambar
h.
Ulangi
prosedur diatas dengan menggunakan bakteri Bacillus
subtilis
2.
Penecatan
sederhana positif
a.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
b.
Diaseptikkan
meja tempat bekerja dengan alcohol 70%
c.
Dibersihkan
objek dan deck gelas dengan alcohol 70% sehingga bebas lemak
d.
Diamati
secara aseptis biakan murni bakteri Escherichia
coli dengan
menggunakan ose bulat dan diratakan diatas objek gelas
e.
Kemudian
ditambahkan 1 tetes methylen biru, dicapurkan dan diratakan hingga terlihat
sangat tipis dan dibiarkan hingga kering
f.
Diamati
dibawah mikroskop dan digambar
g.
Ulangi
prosedur diatas dengan menggunakan bakteri Bacillus
subtilis
3.
Pengecatan
gram
a.
Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
b.
Diasetikkan
meja tempat bekerja dengan menyemprotkan alcohol 70%
c.
Dibersihkan
objek dan deck gelas dengan alohol 70% hingga bebas lemak
d.
Masing-masing
biakan bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis
e.
diinokulasikan
ke objek gelas secara aseptic
f.
Kemudian
masing-masing ditambahkan 1 tetes gram A dibiarkan selama 1 menit, kemudian
dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan dengan tissue
g.
Lalu
ditetesi gram B, dibiarkan selama 1 menit, dicuci dengan air mengalir dan
dikeringkan dengan tissue
h.
Kemudian
ditetesi dengan gram C, dibiarkan 30 detik, dicuci dengan air mengalir dan
dikeringkan denganm tissue
i.
Ditetesi
lagi dengan gram D, dibiarkan 30 detik, dicuci dengan air mengalir dan dikeriongkan
dengan tissue
j.
Masing-masing
objek gelas tersebut diamati dibawahmikroskop dan digambar.
BAB
IV
KAJIAN
HASIL PRAKTIKUM
A. Hasil
pengamatan
2.
Tabel Pengamatan
a.
Data Pengamatan Pengecatan Sedehana
Kelompok
|
Mikroorganisme
|
Pengamatan
|
1
|
Staphylococcus aureus
|
Terlihat berbentuk bulat berantai
|
Pseudomonas aeruginosa
|
Terlihat berbentuk batang
|
|
2
|
Streptococcus mutans
|
Terlihat berbetuk bulat lonjong
|
Salmonella thypii
|
Terlihat berbentuk batang berantai
|
|
3
|
Basillus subtilis
|
Terlihat berbentuk batang
|
Eschericia coli
|
Terlihat berbentuk bulat
|
|
4
|
Vibrio sp
|
Terlihat berbentuk batang
|
Staphylococcus aureus
|
Terlihat berbentuk bulat berantai
|
|
|
b.
Data Pengamatan Pengecatan Negatif
Kelompok
|
Mikroorganisme
|
Pengamatan
|
1
|
Staphylococcus aureus
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk bulat
berantai berwarna bening
|
Pseudomonas aeruginosa
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk batang
berwarna bening
|
|
2
|
Streptococcus mutans
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbetuk bulat
lonjong berwarna bening
|
Salmonella thypii
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk batang
berantai berwa
|
|
3
|
Basillus subtilis
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk batang
berwarna bening
|
Eschericia coli
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk bulat
berwarna bening
|
|
4
|
Vibrio sp
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk batang
berwarna bening
|
Staphylococcus aureus
|
Latar berwarna hitam, mikroba terlihat berbentuk bulat
berantai berwarna bening
|
c.
Data Pengamatan Pengecatan Gram
Kelompok
|
Mikroorganisme
|
Pengamatan
|
1
|
Staphylococcus aureus
|
Bakteri gram positif berwarna ungu berbentuk bulat
berantai
|
Pseudomonas aeruginosa
|
Bakteri gram negatif berwarna merah berbentuk batang
|
|
2
|
Streptococcus mutans
|
Bakteri gram positif berwarna biru berbentuk bulat
lonjong
|
Salmonella thypii
|
Bakteri gram negatif berwarna merah berbentuk batang
berantai
|
|
3
|
Basillus subtilis
|
Bakteri gram positif berwarna ungu berbentuk batang
|
Eschericia coli
|
Bakteri gram negatif berwarna merah berbentuk bulat
|
|
4
|
Vibrio sp
|
Bakteri gram negatif berwarna merah berbentuk batang
|
Staphylococcus aureus
|
Bakteri gram positif berwarna ungu berbentuk bulat
berantai
|
B. Pembahasan
Pada
percobaan ini dilakukan pengecatan terhadap bakteri Escherichia
coli dan
Bacillus subtilis.
Dimana tujuan dari dilakukannya pengecatan adalah agar sel-sel dari mikroba
terlihat jelas sehingga dapat kita ungkap berbgai struktur internal maupun
eksternal mikroba. Karena pada dasarnya bakteri bersifat transparan sehingga
sangat sulit untuk diamati. Keberaan struktur-struktur tertentu pada bakteri
membantu kita dalam proses identifikasi dan identifikasi.
Pengecatan
sederhana merupakan metode pengecatan yang sangat cepat. Metode ini menggunakan
metilen blue yang termasuk cat warna basa dan bakteri yang digunakan adalah Escherichia
coli berbentuk
basil dan Bacillus subtilis berbentuk basil. Dilakukan
pencucian dengan air mengalir adalah untuk mengurangi jumlah air yang digunakan
karena jika direndam kemungikan bakteri yang diamati akan tertinggal. Dan
dikeringkan dengan tissue untuk menyerap sisa-sisa air.
Pengecatan
negatif merupakan metode pengecatan yang tidak langsung. Pengecatan ini
hanyalah mengecat latar belakang dari bakteri atau mikroorganisme berada
sedangkan bakterinya sendiri tidak bercat atau transparant. Pada pengecatan ini
yang digunakan adalah nigrosin yang merupakan cat asam yang bermuatan negatif
yang menyebabkan cat ini tidak akan mewarnai permukaan yang bermuatan negatif.
Bakteri yang digunakan yaitu Escherichia
coli dan Bacillus
subtilis. Dilakukan pengulasan pada
objek glass hingga rata, hal ini ditujukan untuk memberi latar belakang yang
jelas dan baik untuk bakteri yang akan diamati.
Pada metode Pengecatan gram, bakteri
yang digunakan adalah Escherichia coli berbentuk basil dan
berwarna merah. Ini menandakan bakteri Escherichia
coli merupakan bakteri gram negatif.
ini dimungkimkan karena kandungan ribonukleat pada dinding sel bakteri
gram negatif sangat rendah sehingga saat diberi pemucat , lipidanya terpecah. Dan juga di
gunakan Bacillus subtilis berbentuk batang dengan warna ungu, oleh karena itu, bakteri Bacillus subtilis termasuk bakteri gram
positif dimana pewarna tetap terikat pada dinding sel karena dinding sel yang
terdiri dari peptidaglikan sehingga pewarna tertinggal pada dinding sel
Perbedaan
struktur dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif akan menyebabkan
perbedaan reaksi dalam permeabilitras zat warna dan penbambahan larutan
pemucat. Sebagian besar dinding sel bakteri Gram negatif mempunyai
kandungan lipida yang tinggi dibandingkan dinding sel bakteri Gram positif.
Lipida ini akan larut dalam alkohol dan aseton yang digunakan sebagai larutan
pemucat sehingga pori-pori dinding sel membesar dan meningkatkan daya larut
kompleks kristal violet-yodium p[ada dinding sel bakteri Gram negatif.
Adapun
fungsi dari masing-masing cat yang digunakan adalah :
a.
Larutan
alkohol/ larutan pemucat untuk
bakteri Gram positif tetap berwarna ungu karena kompleks persenyawaan kristal
violet-yodium tetap terikat pada dinding sel. Bakteri Gram negartif berwarna
pucat atau tidak berwarna pucat atau tidak berwarna karena lrutan pemucat
melarutkan lipida dan menyebabkan pori-pori dinding sel membesar, sehingga
meningkatkan daya larut persenyawaan kristal violet-yodium. Larutan pemucat
yang digunakan adalah aseton dan alcohol
b.
Zat
warna Safranin
Fungsi zat warna kedua ini hanyalah sebagai
pembeda (kontras) terhadap zat warna kristal violet. Penambahan zat warna pada
bakteri Gram positif karena persenyawaan kompleks kristal violet-yodium tetap
terikat pada dinding sel. Pada bakteri Gram negatif penambahan Safranin
menyebabkan sel bakteri berwarna merah karena persenyawaan kompleks kristal
violet larut dalam dinding sel kemudian mengikat za warna kedua.
c.
Larutan
Mordan
Fungsi dari
larutan Mordan adalah :
1.
Meningkatkan
afinitas pengikatan zat warna oleh bakteri sehingga pengikatan zat warna oleh
bakteri menjadi lebih kuat.
2.
Setelah
penambahan larutan Mordan, zat warna akan lebih jelas terlihat.
3.
Setelah
penambahan larutan Mordan, zat warna lebih sulit dilarutkan
Pada
pewarnaan Gram, penambahan larutan Mordan menyebabkan terbentuknya persenyawaan
kompleks kristal violet akan larut sewaktu penambahan larutan pemucat sehingga
bakteri Gram positif tidak akan berwarna ungu.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan maka dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia
coli merupakan bakteri
gram negatif yang berbentuk basil sedangkan Bacillus
subtilis merupakan bakteri
gram positif yang berbentuk basil (batang)
B. Saran
Diharapkan agar
para asisten selalu mendampingi praktikan pada saat praktikum supaya praktikan
bisa mengerti dengan baik apa yang telah dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM.1979.Farmakope
Indonesia edisi III.Depkes
RI:Jakarta.
Hare
Robald.1993.Analisis
dan Immunologi untuk Perwat dan Dokter.Yayasan Essesntia medica:Yogyakarta.
Lay
w. Bibiana.1994.Analisis
Mikroba di Laboratorium.PT
RajaGrafindo Persada:Jakarta.
Pelczaer
Jr. Michael, dan ECS Chan.1986.Dasar-Dasar
Mikrobiologi.Universitas
Indonesia:Jakarta.
Staf
Pengajar Fakultas Kedokteran.1994.Buku
Ajar Nikrobiologi Kedokteran.Universitas Indonesia:Jakarta.
Tim
Doses Mikrobiologi Umum.2001.Mikrobiologi
Umum dalam Praktek.Universitas Hasanddin:Makassar.
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan pigmen METHYLEN BLUE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro